Kamis, 25 April 2013

Fungsi Dan Jenis Router

Router merupakan alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya. Pengiriman ini dikenal dengan istilah routing. Proses routing terjadi pada lapisan tiga, yaitu lapisan jaringan seperti Internet Protocol dari stack protokol tujuh lapis OSI (OSI seven layer model).

Fungsi

Router mempunyai fungsi sebagai penghubung dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router tidak sama dengan switch, yaitu penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Router sering digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP yang disebut dengan IP Router. Selain itu, ada Apple Talk Router dan jenis-jenis router lainnya.
Internet adalah contoh utama jaringan yang mempunyai banyak router IP. Router dapat dipakai untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar dan disebut dengan internetwork. Router dapat juga membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan mempermudah manajemennya.
Terkadang, alat ini juga berfungsi untuk mengkoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media berbeda atau berbeda arsitektur jaringan seperti dari Ethernet ke Token Ring. Fungsi lainnya, yaitu sebagai berikut.
  • Untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi telekomunikasi seperti telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL).
  • Untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1 atau T3 (access server).
  • Untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL yang disebut DSL router. 
Router-router ini memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, walaupun beberapa router tidak memilikinya. Alat yang mempunyai fitur penapisan paket disebut dengan packet filtering router. Umumnya, router memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga mampu mencegah adanya broadcast strom yang dapat memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-Jenis

Ada dua buah jenis router secara umum, yaitu sebagai berikut.
  1. Static router (router statis), yaitu sebuah router yang mempunyai tabel routing statis dan disetting secara manual oleh para administrator jaringan.   
  2.  
  3.  
  4.  
  5.  
  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
  5. Dynamic router (router dinamis), yaitu sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan dengan router lain.

Router Versus Bridge

Cara kerja router hampir sama dengan bridge jaringan, yaitu dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat pula membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segemen-segmen panjang. Namun, router berjalan pada lapisan ketiga model OSI (lapisan jaringan) dan memakai skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan tersebut, seperti alamat IP.
Bridge jaringan berjalan di lintasan kedua pada model OSI (lapisan data link) dan memakai skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan tersebut, yaitu MAC address. Lalu, kapan penggunaan router dilakukan dan kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan?
Sebaiknya, bridge digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan sama, misalnya segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya. Bridge juga dapat dipakai ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak dapat melakukan routing, sama seperti NetBEUI.
Router sangat cocok digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan tidak sama atau berbeda. Secara keseluruhan, router lebih cerdas daripada bridge. Router dapat meningkatkan bandwidth jaringan karena router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Penggunaan router yang paling banyak diakukan adalah saat kita akan menghubungkan jaringan ke internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar